Tanaman Hias Laku Keras, Semangat UKM Bangkit Memanas
Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada berbagai lini kehidupan masyarakat. Begitulah berita yang hingga kini banyak tersebar di berbagai media. Namun “selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa”. Ungkapan bijak orang terdahulu ini ternyata ada buktinya. Sejak Covid-19 mewabah di Indonesia sekitar Maret 2020 lalu, masyarakat diminta untuk membatasi interaksi langsung dengan orang lain. Banyak hal dialihkan untuk dilakukan secara online dari rumah, termasuk sekolah dan kerja. Hal ini tentu menimbulkan kejenuhan. Lantas, berkebun dengan menanam tanaman hias adalah salah satu solusi yang kemudian banyak dilakukan untuk mengatasi kejenuhan tersebut. Dampaknya, tren tanaman hias meningkat di kalangan masyarakat.
Peningkatan permintaan tanaman hias disambut positif oleh para warga kreatif, khususnya warga di sekitar tempat tinggal saya yaitu Kampung Saptomulyo dan Kampung Srisawahan yang berlokasi di Kabupaten Lampung Tengah. Cukup banyak di antara kami yang kemudian membudidayakan tanaman hias untuk dijual. Di Kampung Srisawahan khususnya dusun Sritunggal hampir setiap rumah membudidayakan tanaman hias terutama aglonema untuk dijual. Semangat usaha kecil menengah (UKM) dalam bidang agribisnis ini bangkit dan menjadi salah satu solusi atas keterpurukan lini ekonomi akibat pandemi.
Ada beberapa macam tanaman hias yang sedang diminati pembeli, di antaranya adalah aglonema, caladium atau keladi, calathea, monstera (janda bolong) dll. Aglonema merupakan tanaman hias yang paling populer dan banyak diminati saat ini. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh banyaknya varietas aglonema yang memiliki keindahan corak daun bermacam-macam. Jenis tanaman ini tercatat memiliki lebih dari 22 spesies dengan ratusan varietas. Setiap varietas memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Misalnya, Big Roy dengan batang berwarna pink dan daun bercorak cerah kombinasi pink dan hijau, Lipstik Siam Aurora dengan daun yang memiliki bingkai merah menyerupai bibir berlipstik, Pride Sumatra dengan daun berwarna merah di bagian bawah dan hijau kemerahan di bagian atas dengan tulang daun yang tegas berwarna merah, dll.
Tanaman hias yang kini tengah populer tersebut memiliki harga bervariasi dan masih terus meningkat. Untuk aglonema, ratunya tanaman hias daun, pun memiliki harga beragam untuk setiap varietasnya. Harga tersebut mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah. Bahkan, untuk jenis janda bolong yang memiliki daun berlubang dengan warna daun putih di satu sisi dan hijau di sisi lainnya (adansonii variegata) memiliki harga hingga ratusan juta rupiah. Ditemukan di salah satu market place, harga janda bolong tersebut mencapai Rp 125.000.000.
Tanaman hias yang laku keras dengan harga yang kadang terasa “kurang waras” inilah yang membangkitkan semangat beberapa warga Kampung Saptomulyo dan Srisawahan memulai UKM di bidang agribisnis. Para pelaku UKM tersebut terdiri dari warga yang bermodal pas-pasan berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Banyak juga ibu rumah tangga dari kalangan menengah ke bawah yang hanya bermodal menyisihkan uang belanja turut membudidayakan tanaman hias. Namun, walau hanya dengan modal tipis, mereka mengaku bahwa dalam sekali penjualan mereka bisa mendapatkan uang sebesar tiga ratus sampai dengan satu juta rupiah. Hal ini tentu sangat membantu meningkatkan perekonomian keluarga mereka. “Lumayan, lah. Bisa buat tambahan belanja dapur dan beli susu buat anak,” ujar Ibu Marsilah, salah satu pemilik UKM tanaman hias di Kampung Srisawahan. Melihat hal tersebut, kemudian semakin banyak warga yang berminat untuk memulai usaha di bidang agribisnis ini. Bukan hanya di kedua kampung tersebut, geliat UKM dalam bidang tanaman hias juga nampak di daerah-daerah lain di Lampung seperti Pekalongan (Lampung Timur) dan Kota Metro.
Lalu, bagaimana, sih, kami memulai UKM ini? Cukup sederhana. Dengan modal yang tidak terlalu tinggi, kami membeli beberapa jenis tanaman hias. Kemudian, kami budidayakan dengan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing jenis tanaman agar tumbuh subur. Lalu, kami kembang biakkan tanaman tersebut dengan berbagai cara. Misalnya, untuk aglonema kita dapat memisahkan anakan dari induknya, memotong batang bertunas untuk ditanam, dan juga dengan cara mencangkok. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, perkembangbiakan tersebut pun berhasil dan jumlah aglonema bertambah. Induk awal tetap kami pertahankan sedangkan aglonema anakan atau hasil yang telah dikembangbiakkan kami jual.
Penjualan dapat dilakukan secara offline dan online. Untuk penjualan offline, biasanya para pembeli datang langsung ke lokasi dan kemudian memilih tanaman hias yang diminati. Biasanya mereka membeli untuk kebutuhan pribadi. Namun, ada juga pembeli yang membeli tanaman hias untuk dijual lagi ke agen yang lebih besar. Sedangkan penjualan secara online dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media sosial, market place, dan website e-commerce.
Sampai dengan hari ini, mengelola UKM di bidang agribisnis khususnya tanaman hias masih sangat menjanjikan. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, seperti dilansir Republika pada 10 September 2020 lalu, menyatakan bahwa beliau mendukung aglonema sebagai tanaman hias produktif dan menghasilkan. Masih dari sumber yang sama, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, juga meyakinkan jajarannya untuk menjadikan tanaman hias sebagai komoditas ekspor yang kompetitif. Memang, geliat tanaman hias tidak hanya terjadi di dalam negeri saja melainkan juga di luar negeri seperti Thailand, China, dan Jepang. Oleh karena itu, mencoba memanfaatkan halaman rumah untuk budidaya tanaman hias dan kemudian dijual adalah pilihan yang sangat tepat.
Nah, sebelun memulai UKM di bidang tanaman hias, ada baiknya membaca tips-tips berikut ini dulu, ya.
Belajar
Tips yang pertama adalah belajar. Iya, belajar termasuk hal penting yang harus dilakukan agar kita bisa meminimalisir kesalahan. Apalagi, untuk kita yang benar-benar baru berkecimpung dalam dunia tanaman hias. Kita harus belajar tentang nama-nama tanaman hias, bagaimana perawatan setiap jenis tanaman, bagaimana mengatur peletakkan tanaman agar mendapat porsi cahaya matahari yang pas, dll. Belajar yang dimaksud bisa dengan langsung bertanya pada orang yang berpengalaman atau melalui Youtube dan Google. Kita bisa belajar dengan mengetikkan keyword seperti “tips memulai bisnis tanaman hias”, “cara merawat aglonema”, cara merawat calathea”, “cara mengembangbiakkan aglonema”, dll. Lalu, kita bisa mempraktikkan hal-hal yang telah kita pelajari.
Cinta
Tips yang kedua adalah cinta. Tanaman hias membutuhkan perawatan yang khusus dan konsisten. Kecintaan kita terhadap tanaman hias akan membuat kita telaten melakukan berbagai perawatan kepada para tanaman tersebut. Kecintaan dan ketulusan dalam merawat tanaman juga dipercaya bisa membuat tanaman menjadi subur. Walaupun mungkin hal itu hanya mitos, tapi boleh juga dilakukan, kok. Yang penting tanaman jadi subur, kan.
Marketing
Nah, tips ketiga adalah marketing. Marketing merupakan salah satu bagian terpenting dalam bisnis. Sebab, setelah menyediakan produk-produk terbaik tentunya besar harapan kita agar produk tersebut diketahui dan dibeli oleh para konsumen.
Saat ini, salah satu cara marketing yang efektif adalah secara digital dengan menggunakan media sosial, market place, dan website atau e-commerce. Marketing secara digital bukan hanya menjangkau target pasar yang tinggal di sekitar kita melainkan juga yang tinggal jauh seperti di kota lain, pulau lain dan bahkan negara lain.
Agar terlihat lebih profesional, sebaiknya UKM yang kita jalankan memiliki akun-akun media sosial. Lebih baik lagi jika mempunyai website e-commerce resmi. Dengan menggunakan website, produk yang kita pasarkan menjadi lebih dinamis untuk diakses oleh calon konsumen. Dengan website juga tentunya bisa memudahkan penjualan dengan target pasar konsumen dari luar negeri. Selain itu, dengan memiliki website yang kemudian dioptimasi, akan lebih banyak calon pembeli yang menemukan toko kita melalui pencarian Google dan search engine lainnya. Tentunya hal ini berpotensi untuk meningkatkan hasil penjualan.
Saat ini, kita tidak perlu bingung untuk membuat website. Sebab, Masterweb, sebuah perusahaan web hosting nomor 1 di Indonesia, menyediakan domain dan hosting dengan harga terbaik. Website builder terbaik ini juga memberikan layanan customer support selama 7×24 jam sehingga kita tidak perlu khawatir jika terjadi kendala pada website sewaktu-waktu. Untuk pembangunan website pertama, Masterweb bahkan menawarkan harga yang sangat rendah yaitu Rp 19.900 perbulan. Caranya pun mudah. Cukup kunjungi website resmi Masterweb di https://www.masterweb.com/. Lalu pilih jenis produk yang akan dibeli. Kita bisa mengecek nama domain yang akan didaftarkan terlebih dahulu, apakah masih tersedia atau tidak. Kemudian, jika domain tersebut masih tersedia, Masterweb akan memberikan beberapa rekomendasi domain berakhiran .com, .id, .info, .co.id, .web.id, dll. dengan harga masing-masing.
Menariknya, beli domain dan hosting di Masterweb bisa memilih cPanel hosting yang sangat cocok untuk UKM. Hosting UMKM ini dikemas dalam paket Happy cPanel yang saat ini didiskon 35%. Kita pun tidak harus langsung berlangganan satu tahun. Terdapat pilihan durasi berlangganan mulai dari 3 sampai 36 bulan.
Masterweb yang sudah bersertifikat ISO 9001 dan 27001 ini tentu memberikan layanan yang sudah tidak diragukan lagi dan juga amanah. Jadi, kita tidak perlu khawatir akan tertipu.
Pengelolaan uang
Tips yang terakhir adalah soal pengelolaan uang. Usaha apa pun yang kita miliki, sebanyak apa pun produk yang terjual setiap bulannya, dan seberapa besar pun income yang diperoleh, akan menjadi kurang berarti jika tidak ada pengelolaan uang yang baik. Pengelolaan ini dapat dilakukan dengan sederhana, yaitu:
Catat semua arus uang masuk dan keluar. Kita bisa membuat tabel yang berisi hari dan tanggal, deskripsi (asal uang masuk atau untuk apa uang dikeluarkan), jumlah uang masuk (debit), jumlah uang keluar (kredit), dan saldo (jumlah sisa uang terakhir setelah ada pemasukan atau pengeluaran).
Pastikan kita tidak terlena dengan omset sebab omset adalah pendapatan kotor. Pendapatan bersih adalah jumlah omset dikurangi modal dan segala pengeluaran yang terkait dengan toko atau perusahaan kita.
Biasakan untuk mencatat modal, jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan produksi atau toko perbulan, gaji karyawan (jika ada) dan kas. Kas dapat digunakan sebagai tambahan modal untuk mengembangkan bisnis, misalnya membeli lebih banyak jumlah dan jenis tanaman hias. Kita juga bisa mengambil sebagian dari kas sebagai gaji untuk diri sendiri. Tapi, usahakan agar kas UKM yang kita kelola tidak sampai 0 (nol) rupiah, ya.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk, ambil peluang ini. Sampai hari ini UKM di bidang agribisnis tanaman hias masih sangat menjanjikan. Hal ini tentu menjadi kabar baik sekaligus solusi atas banyaknya keluhan sulit ekonomi selama pandemi. Selain itu memandang keindahan tanaman dan melihat perkembangan tanaman yang kita tanam dipercaya mampu memberikan hiburan tersendiri dan menjadi pengobat kejenuhan. Jadi, berbisnis tanaman hias dapat meningkatkan pendapatan dan juga berbonus pengobat jenuh dan stress untuk diri kita sendiri.
Posted on Oktober 31, 2020, in Experience, Lomba blog, My World and tagged #BersamaMasterWeb, #MulaiGoOnline, aglonema, masterweb, ukm bangkit, ukm tanaman hias. Bookmark the permalink. 41 Komentar.
Tanaman hias memang sedang banyak penggemarnya. Prospektif sekali untuk bisnis. Bukan cuma di Lampung saja, kok. Di Indonesia Timur juga banyak peminatnya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Tanaman hias ternyata benar-benar lagi naik daun ya š
SukaSuka
keren ini tanamannya … bermanfaat bgt…
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku juga termasuk yang kegandrungan tanaman hias sekarang. Emang bener sih jadi pengobat jenuh, liatnya tu kayak langsung fresh gitu. Di sini juga banyak yang buka lapak dadakan di pinggir jalan. Emang bener2 lagi naik daun tanaman daun-daun ini š
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah bener-bener nih tanaman hias lagi populer di mana-mana
SukaSuka
Tanaman hias itu emang adem banget ya di hati.. Tulisan ini sangat bermanfaat sekali. Jazakillah khoir mba cantik..
SukaDisukai oleh 1 orang
Dari kemarin liatin YouTube tentang decore rumah, lihat tanaman hijau sekarang serasa segar di mata, apalagi jenis monstera dan keladi. Padahal sebelum Corona dan sebelum ini hits, kalau lihat mah biasa saja ya, memang keinginan dan menjadi suka terhadap sesuatu itu bisa terjadi karena fakor lingkungan. Tapi ini sebenarnya cara yang baik untuk menyalurkan emosi.
Menanam dan memanen adalah cara healing yang baik – her 86m2
SukaSuka
What a nice point. Menanam dan memanen adalah cara healing yang baik…
SukaSuka
Terima kasih..
Jadi sadar ada peluang bisnis juga dari berkebun. Orang jualan tanaman juga gak harus buka toko..
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul… internet bisa dimanfaatkan banget. Kita bisa pakai sosmed atau bikin website ecommerce. Asal bisa ngelola dengan baik pun jadinya terlihat profesional. Dengan adanya Masterweb https://www.masterweb.com/ bebikinan website untuk bisnis jadi lebih mudah. Harga pun bersahabat banget
SukaSuka
Dengan mulai berkembangnya bisnis tanaman hias, secara tidak langsung juga menjadikan masyarakat suka menanam. Sehingga penghijauan di lingkungan masyarakat semakin meningkat. Hal ini tentu dapat memperbaiki kualitas udara lingkungan. Semoga walaupun nanti pandemi telah berakhir, semangat menanam masyarakat tetap ada, bahkan semakin meluas.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin….
Menanam itu bagus banget dampaknya ya… Bukan cuma buat menuhin hobi, ngobatin stress, tapi juga membuat kualitas udara jadi baik. Thanks for your comment š
SukaSuka
Sangat mengispirasi… Terima kasih kak sudah memberi inspirasi untuk jadi alternatif peluang bisnis di masa pandemi iniššš
SukaDisukai oleh 1 orang
Waahh suka bacaannya, sangat bermanfaat..
Terima kasih kak, jd tau tips and triknya nih.. š
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku juga mulai suka tanaman aglonema ini baru2 ini setelah pandemi … Jd banyak waktu buat menikmati daun2 seger š
SukaDisukai oleh 1 orang
Kereen .. sangat bermanfaatššš
SukaDisukai oleh 1 orang
Infonya sangat bermanfaat.. š
SukaDisukai oleh 1 orang
Wahh, sangat menginspirasi sekali. Infonya lengkap, menarik, dan tentunya sangat bermanfaatš
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasiih kak,,, bermanfaat sekali tulisannya,,, jadi nambah ilmu tentang tanaman hias,,, ^^
SukaDisukai oleh 1 orang
Bagus banget infonya…jujur awalnya biasa aja sama trend tanaman hias,sekarang jadi banyak tahu dan mulai tertarik….ditunggu tulisan berikutnya…šš
SukaDisukai oleh 1 orang
Pas banget En, lagi ngumpulin referensi web domain sama hosting yg oke tp harga terjangkau, webmaster masuk list consideration deh, maaf oot dari si tanaman hias janda bolong hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama sekali nggak oot kok Na. Justru ini yang diharapkan, bikin readers kenal dan tertarik sama webmaster ššš. Aku juga ada rencana mau coba web master… kepincut sama paket2 harganya š
SukaSuka
Aglonema ini salah satu yang aku koleksi di rumah karena memang perawatannya yang cenderung lebih mudah dan warna daunnya unik-unik. Cocok ditaruh di tempat yang teduh yang tidak banyak mendapat panas matahari secara langsung. Betul juga ya, dari hobi bisa jadi peluang bisnis.. makasih infonya… šš
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul sekali….. Aglonema memang unik, semakin lama dipandang jadi semakin jatuh cinta…. š
Kalau koleksinya udah banyak bisa dibisniskan juga itu aglonemanya š š š
Anyway… Makasih Diyah sudah berkunjung š
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah, tulisannya sangat menginspirasi. Selalu ada peluang bisnis dalam berbagai situasi ya! Terimakasih atas tulisannya! š
SukaSuka
Hobby yang dijadikan bisnis memang asyik. Tidak terlalu khawatir/ pusing jika sedikit yang membeli karena dilakukan atas dasar kesenangan/ kepuasan batin. Jika ternyata laku keras, jadi pelecut semangat dalam menekuni hobby tersebut.
Thanks for Sharing ya..
SukaSuka
Keren banget..lagi hobi menanam sayur tapi gegara baca tulisan ini jadi ingin coba eksekusi tanaman hias juga..terimakasih infonya sangat bermanfaat šš¤
SukaSuka
wah dikalimantan tengah juga lagi rame banget niyy tanaman hias.. hehe inspiratif banget tulisanny mba endang, sukses yaaa ..
SukaSuka
Wahh.. DiDepok juga lagi rame2 beralih jadi pekebun. End, sukses ya.. Tulisan nya keren banget
SukaSuka
Wahh.. Kerenn.. Di Depok juga lagi rame yg beralih profesi jadi kang Kebun.. Hihii. End, semoga sukses ya…
SukaSuka
Aamiin… Makasih ya….
Nah, ikutan dong berkebun di sela-sela penelitian. Seru kayaknya š
SukaSuka
Keren mba end.,aku lagi hobi berkebun nih.,tnaman hias salah satunya yg aku suka aglonema. ,sukses terus mba en š
SukaSuka
Aamiin… Makasih mba Noe…
Udah banyak belum aglonemanya? Barter yuk… š
SukaSuka
Wah. Jadi kepikiran nih, hobby koleksi tanaman hias Bisa jadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk ibu2 rumah tangga seperti saya. Makasih ya kak Endang, artikelnya inspiratif banget āŗ
SukaSuka
Sama-sama kak Cepi… Bisa langsung dipraktekkan ya…
SukaSuka
Sangat menginspirasi untuk mulai usaha sekaligus menjalankan hobi nih …
Thank you …
SukaSuka
Boleh langsung dicoba kak… Bisa jugalah untuk bahan ngajar mapel prakarya dan kewirausahaan.
SukaSuka
Keren banget Mbak Een, ngerjain hobi tapi dapat cuan juga š
Inspiratif bangeeet..!!
Love it š
SukaSuka
Telaten banget sama tanamannya Mbak. MasyaAllah. Aku pengen nanem juga.. tapi.. kapan kapan saja š
Good luck, Mbak!
SukaSuka
bener banget ini lagi pandemi semua harus kreatif inovatif agribisnis salah satunya yg kayaknya hampir semua kalangan bisa ikutan, si aglonema yg dulunya emang nyaris dianggap “hama” sekarang banyak fansnya. Nice blog
SukaSuka
Waahh… Aku baru nimbrung.
Karena tanaman hias akhirnya akan kembali memulai babak petualangan baru untuk hunting sampi ke gunung nih, sekalian ngebolang, hehehe
SukaSuka