Mengapa pendidikan berpotensi menjadi solusi untuk baragam masalah?

Daoed Joesoef seorang pengamat pendidikan mengatakan “Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia”. Hal ini merujuk bahwa pendidikan adalah dasar dari segala aspek kehidupan seperti sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Kualitas pendidikan memiliki peran penting bagi aspek kehidupan yang lain. Bahkan, para ahli dan masyarakat umum berpendapat bahwa pendidikan merupakan akar penyelesaian berbagai masalah yang ada, khususnya di Indonesia. Sulit memang untuk mengatakan sumber pasti tentang siapa yang meng-claim pernyataan tersebut lantaran sudah menjadi warisan kata dari generasi ke generasi. Tapi, tak cukup bijak pula menepis pernyataan tersebut sebagi kasus yang tak layak dikritisi karena tidak ada sumber atau rujukan tentang siapa yang menyatakan, sebab ini merupakan hal yang berkenaan dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat dan permasalahannya. Meskipun telah diketahui pendidikan sebagai solusi, namun beragam masalah dari berbagai aspek tidak juga kunjung usai. Benarkah pendidikan merupakan satu solusi untuk ribuan masalah yang timbul di masyarakat Negara ini? Bagaimana hal ini dapat berlaku?

Di dalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara”.

Definisi pendidikan di atas mengharapkan hasil pendidikan yang berkualitas tinggi baik dalam hal akademik maupun non akademik. Hal inilah yang sebenarnya diharapakan akan menjadi modal peserta didik yang nantinya menjadi bagian dari warga Negara yang akan menyelesaikan masalah-masalah kemasyarakatan dan kenegaraan. Jika definisi dari pendidikan benar-benar menjadi ruh dari pendidikan itu sendiri, dimana peserta didik akan menjadi insan yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, maka dari segi psikologis peserta didik akan mampu mengahadapi masalah secara umum dengan baik dan bijak. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa pendidikan akan menjadi solusi dari berbagai masalah.

Selain itu, pendidikan adalah syarat wajib yang harus didapatkan oleh setiap profesi. Menjadi dokter, pengusaha, dosen, dll. harus melalui pendidikan dahulu. Juga demikian dengan profesi-profesi lainnya, yang melalui pendidikan formal maupun non formal. Dengan mengenyam pendidikan, berarti meraka mendalami ilmu-ilmu dasar dan khusus tentang profesi masing-masing, dan dengan ilmu-ilmu tersebutlah nantinya mereka, peserta didik sekaligus warga Negara, diharapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam berbagai aspek kehidupan.

Dengan demikian, sebenarnya pendidikan hanyalah media pasif yang tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada penggeraknya (guru, peserta didik, dan selusuh lapisan masyarakat). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan juga merupakan aspek penting yang dapat membangun kesiapan masyarakat dengan ilmu akademik dan non akademik untuk menghadapi kehidupan, masa depan, dan berbagai permasalahan. Pendidikan akan dapat mencapai perannya sebagai satu solusi dari ribuan masalah adalah jika pendidikan yang diterapkan memiliki ruh dari definisi pendidikan itu sendiri dan para penggerak pendidikan dapat bersungguh-sungguh menjalankan peran masing-masing serta memaksimalkan potensi yang telah didapatkan. Sekali lagi dapat ditekankan bahwa, pendidikan bukanlah segalanya, tapi segalanya berawal dari pendidikan.

About Endang Sriwahyuni

a long life learner, an educator, a writer, and a dreamer.

Posted on November 12, 2011, in Creative, non-fiction. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar